J.K. Rowling: Si Jenius, Penulis Harry Potter.

“Harry Potter”, Siapa Yang Tidak Kenal Dengan Tokoh Utama dari 7 seri film yang diangkat dari 7 seri novel terlaris sepanjang sejarah ini. Kali ini saya bukannya mau membahas tentang filmnya, tapi seseorang yang sangat berperan penting dalam mewujudkan tokoh dalam film yang begitu melegenda dan menjadi Idola para remaja diseluruh dunia ini. Joanne Kathleen Rowling atau lebih dikenal sebagai J.K. Rowling dilahirkan pada 31 Juli 1965 di Chipping Sodbury, dekat Bristol, Inggris.

Ada kisah yang menarik dari penulis yang jenius satu ini. Bukan tentang seorang anak laki-laki bernama Harry Potter di sekolah sihirnya, Melainkan tentang kisah hidupnya sendiri.

Mungkin kalian bertanya-tanya, mengapa wanita yang kini berusia 45 tahun ini memiliki imajinasi yang begitu tinggi bahkan mampu menuangkannya ke dalam 7 seri novel “Harry Potter” yang super tebal itu, (Harry Potter and the Philosopher's Stone, Harry Potter and the Chamber of Secrets, Harry Potter and the Prisoner of Azkaban, Harry Potter and the Goblet of Fire, Harry Potter and the Order of the Phoenix, Harry Potter and the Half-Blood Prince, Dan Harry Potter and the Deathly Hallows).

Bacalah, sekilas tentang perjalanan hidupnya dibawah ini (yang saya kutip dari KapaLagi.com), mungkin kalian bisa menemukan jawabnnya.

J.K. Rowling, jika mendengar nama tersebut tanpa melihat sosoknya secara langsung atau di foto mungkin Anda akan mengira ia adalah seorang pria berkebangsaan Inggris, bahkan mungkin seperti Professor J.R.R. Tolkien, Pengarang "The Lord of The Rings". Namun sebenarnya itu adalah nama seorang novelis wanita, yang pada awalnya dikenal sebagai Joanna Murray.

Novel yang membuat namanya kian melambung di dunia internasional tak lain adalah HARRY POTTER yang mengisahkan petualangan seorang penyihir yang diceritakan bersekolah di hogwarts. Laris manis di pasar internasional dan nasional, serial fantasi Harry Potter terjual 400 juta kopi dan memenangkan aneka penghargaan di kancah dunia. Bahkan novel ini semakin booming saat Warner Bros memutuskan untuk memfilmkan judul pertama novelnya, HARRY POTTER AND THE PHILOSOPHER'S STONE yang dirilis pada 16 November 2001.

Film demi filmpun akhirnya dibuat berdasarkan novel yang dibuat. Tak ayal ia dinobatkan sebagai selebriti ke-48 yang berpengaruh di tahun 2007 oleh Forbes, serta Person of the Year 2007 versi Majalah Time. Ia juga menjadi orang pertama yang masuk dalam jajaran miliarder AS dari menulis buku, berhasil menjadi orang paling kaya nomor 122 di Inggris, dan banyak yang meyakini J.K. Rowling adalah wanita terkaya di Inggris. Hingga akhir tahun 2005 kekayaan Jo sudah mencapai 576 poundsterling (lebih dari 1 miliar dolar AS). Cukup jauh jika dibandingkan dengan kekayaan Ratu Inggris yang jumlahnya ‘hanya’ sekitar 397,8 juta dolar AS. Bagai sihir, dalam waktu yang relatif singkat, tak sampai 8 tahun, kehidupan wanita ini benar-benar berubah.

Kembali pada J.K Rowling di masa lalu. Jo, begitulah ia menyebut dirinya, Jo lahir di sebuah kita kecil bernama Yate, di Inggris 31 Juli 1965 silam. Wanita yang lahir dalam keluarga Rowling ini menjalani hidupnya sederhana dan bahagia bersama kedua orang tuanya.

Jo adalah anak sulung, Di, adik perempuannya lahir setelah ia berusia hampir 2 tahun, tepatnya 1 tahun 11 bulan. Jo dan adiknya bersahabat baik dan Jo seringkali mengarang cerita untuk adiknya yang senantiasa mendengarkan dongeng dari kakaknya itu. Masih lekat dalam ingatannya sebuah dongeng yang seringkali dibacakan kepada adiknya, seekor kelinci bernama Rabbit dan lebah raksasa bernama Miss Bee, seperti dilansir dalam wikipedia.

Hobby Jo menulis cerita-cerita fantasi ini dimilikinya sejak ia kanak-kanak, pada usia 6 tahun bahkan ia ingin sekali menulis sebuah cerita, namun sayangnya ia tak memiliki sebuah pena untuk menulis. Mengapa ia tak meminjam pena saja untuk menulis ceritanya? Tidak, Jo terlalu malu untuk meminjam pena dari teman-temannya, ia memilih menahan hasrat menulisnya dan menimbunnya dalam pikiran saja.[break]

Di tahun 1990 ia sedang menikmati perjalanan 4 jamnya dari Manchester menuju London, di sana ia terbawa dalam lamunan masa kecilnya. Seketika gelembung-gelembung ide muncul di benak Jo, sosok Harry Potter, si penyihir kecil tiba-tiba lahir dan menari-nari di benaknya hari itu. Saat itulah ia bersyukur bahwa kepedihan masa lalunya ternyata membawa berkah. Dulu ia tak mampu menuangkan semua idenya dalam tulisan, namun ide-ide itu ternyata tak hilang, melainkan berkumpul di otaknya. Alhasil, jutaan ide mengalir deras dalam sosok Harry Potter. Jo kemudian menuangkannya ke dalam tulisan, namun sayangnya ia tak sempat memperkenalkan Harry pada ibunya yang meninggal di usia 45 tahun karena penyakit yang diidapnya.

Kedekatannya dengan ibunya ini menimbulkan luka dan perih yang luar biasa, yang kemudian dilampiaskannya pada sosok Harry Potter yang juga kehilangan kedua orang tuanya.

Kisah tentang Harry Potter ini tak serta merta menuai sukses. Jo mengalami kepedihan yang bertubi-tubi sepeninggal ibunya dalam menyelesaikan novel fantasi Harry Potternya. Jo sempat menikahi seorang pria Portugis yang kemudian memberikannya seorang putri cantik bernama Jessica. Namun sayang usia pernikahan Jo hanya bertahan setahun saja, ia berpisah dengan suaminya dan membesarkan putri kecilnya dengan penuh perjuangan dan kepedihan. Jo kemudian mulai rajin menulis dan menuangkan semua perasaannya lewat cerita Harry Potter, tokoh-tokoh pendukung yang ada di dalam bukunya bermunculan lewat pengalaman dan kenangan yang dimilikinya. Sebagai single mother tentunya hidup Jo tidaklah mudah. Ke mana ia akan pergi ia lebih memilih berjalan kaki dan menyimpan ongkos bus untuk putri tercintanya. Karena flat yang dihuninya dingin dan sempit, Jo mengalami kesulitan dalam menyelesaikan novelnya. Berbekal sedikit uang, ia memesan kopi di sebuah kafe sambil menjaga bayinya yang tertidur.

Novel Harry Potter pun selesai, namun kendala masih saja menghambat jalan Jo. Beberapa kali ia mencoba mengirimkan ceritanya pada penerbit, tetapi kebanyakan menolak ceritanya. Sebuah agen penerbit bahkan mengembalikan naskah di hari yang sama saat Jo mengirimkannya. Jo kemudian bertemu seorang penerbit yang tertarik dan ingin membaca kelanjutan skrip ceritanya. Dan ternyata untuk mempublikasikan novelnya, ia harus menunggu selama setahun untuk menemukan publisher yang mau mempublikasikan novelnya. Kesabaran dan kegigihan Jo akhirnya membawa berkah, Harry Potter yang lahir di kereta Manchester - London berhasil dicetak pada Agustus 1996. Di situlah awal kesuksesan sang single mother ini berawal.

Sekarang, Harry Potter-pun beranjak dewasa dan memberikannya banyak keuntungan materi dengan kisahnya. Sang single mother, Jo tak lagi harus menumpang di cafe hanya untuk mendapatkan kenyamanan dan inspirasi tulisan novelnya. Yah mungkin benar, cerita tentang sihir Harry membuat nama Jo menjadi terkenal, namun terlebih kesabaran, impian dan semangatlah yang membawa Jo pada ketenaran dan kesuksesan yang begitu besar seperti saat ini. Tiga hal tersebut juga ada di dalam diri Anda, tinggal ucapkan saja ucapkan saja ketiga mantra tersebut maka sukses pun akan mendatangi Anda. Jangan lupa, tetaplah bersabar, teruskan impian dan tetap semangat!.

Catatan: sekedar Informasi, J.K. Rowling banyak terinspirasi dari pengalaman pribadinya dalam menulis Harry Potter. Seperti, dari Adiknya yang bermata coklat dan cantik seperti ibunya, dituangkan dalam sosok Harry yang juga dikatakan sangat mirip dengan ayahnya, kecuali matanya yang sama seperti mata ibunya, Lily yang cantik dan sangat cerdas. Waktu kecil Jo pernah membuat kening Adiknya berdarah, mungkin ini juga yang menginpirasinya, memberi tanda petir di kening Harry Potter. Kesedihan atas sepeniggalnya orang tua beliau, yaitu Ibunya yang tercinta, juga dilampiaskan pada tokoh Harry yang tidak memiliki orang tua. Dan, nama Potter adalah nama belakang teman kecilnya yang nakal, ia suka nama Potter karena nama Rowling sering diejek, kadang disebut "Rowling Stone" oleh teman-temannya. Ucap J.K. Rowling pada salah satu wanwancaranya.

Ya…, kisah hidup J.K. Rowling sangat berkesan dan menginspirasi saya. Sebenarnya waktu SD, saya juga suka mengarang cerita loh. Tapi dalam bentuk komik fabel, cerita-ceritanya juga sederhana, apalagi gambar-gambarnya. Ceritanya tentang petualangan 4 pelaut (terinspirasi dari One piece), kelinci bernama Abit jadi kapten, sedangkan yang lainnya jadi semacam anggota, Sisi si siput yang selalu berada di kepala Tutu si kura-kura yang bisa berenang (tapi, saya menggambarnya dalam bentuk penyu), dan Ruru si burung nuri berwarna hijau yang selalu bertugas melihat-lihat keadaan sekitar karena bisa terbang.

Mereka juga punya teman dari lautan, yaitu seekor paus biru yang terkenal sangat besar ukurannya (tapi belum ada namanya), mereka pertamakali bertemu pada saat tangisan sang Paus biru yang menyebabkan badai besar, cuma gara-gara duri yang menusuk lidahnya, lalu si Tutu turun ke laut dan masuk ke mulut Paus biru dan berusaha mencabut duri tersebut (hehehe… tom and jerry banget ya…), dalam satu bagian mereka juga pernah menyelamatkan seekor anak elang (yang ini juga terinpirasi dari T&J), tapi si Ruru protes karena menurutnya meskipun masih kecil, elang itu berbahaya, karena bisa saja induknya akan marah karena mengira kita yang “menculiknya”, kata Ruru. tapi pada akhir cerita, ketika kapal mereka diserang oleh seekor hiu, tiba-tiba saja ibu dari anak elang tersebut datang dan mengusir hiu tersebut.

Ternyata imajinasiku lumayan juga ya… Tapi, karena saya malu memperlihatkannya kepada orang lain, Satu-satunya orang yang pernah membaca karanganku itu adalah kakakku sendiri. tapi sekarang komik itu sudah hilang, saya cari-cari satu rumah tapi tidak dapat. Hmmmm…. Jadi….

Jadi, saya berencana membuat sebuah karangan lagi tapi kali ini dalam bentuk buku, tepatnya novel fiksi. Ceritanya berkaitan dengan peperangan antara peradaban besar terkenal yaitu, Atlantis dan Lemuria. Kali-kali aja hasilnya bagus terus ada penerbit yang bersedia nerbitin… hehehe…



By: Schiffer 173
Sumber:http://theinsteiner.blogspot.com/2010/07/jk-rowling-si-jenius-penulis-harry.html

About the Author

Ulya Habiburrahman hanyalah seorang remaja biasa.

Posting Komentar

Komentar Sobat membuat Blog ini lebih baik,
Jadi Jangan sungkan-sungkan ya!